Dari Tempat dan Peristiwa yang Tak Biasa
Sabtu, 22 Juni 2019 | 21:10
Emil Aulia, Pegiat Literasi Medan
Ada banyak peristiwa terjadi di sekeliling kita. Sebagian tersimpan dalam laci kenangan, lainnya tertimbun debu gurun yang dibawa oleh angin waktu.
Teguh Santosa adalah seorang jurnalis. Dia mencatat peristiwa-peristiwa dan berupaya mencari makna dari kausalitas segala mozaik peristiwa yang satu dan lainnya.
Perang, kekacauan politik, chaos --menarik perhatiannya. Begitu pula konflik sosial hingga benturan budaya dan peradaban. Teguh mengkonstruksi fakta-fakta, dari tempat dan peristiwa yang tidak biasa.
Dia mendatangi tempat-tempat yang orang lain menghindar, menjauh, bahkan mengungsi dari tempat itu. Ini butuh lebih dari sekedar nyali dan kenekatan.
Anak Medan itu menenteng ransel berisi kamera menembus kecamuk medan perang di Afghanistan, Irak, Uzbekistan hingga Libanon. Dia juga mengunjungi Korea Utara untuk mencatat, mencari tahu bagaimana sebenarnya krisis nuklir sedang berlangsung. Sebab, kepakan sayap kecil seekor kupu-kupu di Semenanjung Korea sana bisa bikin badai topan di belahan dunia lainnya.
Buku yang saya pegang ini adalah sebagian dari catatan perjalanan Teguh sebagai jurnalis dalam menembus medan huru-hara politik internasional. Ia berbaik hati memberikan satu buku sejarah yang ditulisnya ini kepada saya. Jumat pagi ini, saya mulai menikmati bukunya. Terima kasih Bung!
Saya merekomendasikan buku ini kepada para peminat jurnalistik, hubungan internasional atau yang ingin memahami pepatah Latin: siapa menginginkan perdamaian maka bersiaplah untuk perang!
Di Tepi Amudarya, 2018, 244 halaman, Booknesia, Jakarta. Saat ini, Teguh juga pengajar mata kuliah politik Asia Timur di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Wakil Rektor Universitas Bung Karno Jakarta.
Artikel Lainnya
Membuka Cerita Soewardjo Tirtosoepono
Minggu, 17 Maret 2024 | 05:15
Oleh: Linda Djalil, Wartawan Senior BUKU yang luar biasa. Seorang pejuang kemerdekaan yang bertumpuk pengalamannya, termasuk menjadi guru dari pemuda Sudirman yang akhirnya bernama Jenderal Sud ...
Merawat Ingatan Lewat Buku “Cinta, Kegigihan dan Patriotisme”
Senin, 12 Februari 2024 | 13:10
Oleh: Yayat R Cipasang, Wartawan PEPATAH Latin mengatakan, Verba volant, sricpta manent. Kira-kira artinya setiap ocehan atau teriakan akan berlalu bersama angin sedangkan tulisan akan abadi. ...
Rekam Jejak Capres Anies Baswedan di Mata Internasional
Jumat, 26 Januari 2024 | 00:15
Oleh: Samsul Muarif, Jurnalis Senior AGAK berbeda dari pemilu tahun-tahun sebelumnya, pemilu 2024 kali ini ditandai dengan terbitnya sebuah buku yang membahas salah satu pasangan calon presiden ...