Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik (Cet. 2)
Melalui judul buku ini, jurnalis senior yang pernah menjadi anggota Dewan Kehormatan PWI, Teguh Santosa, seakan-akan meminta pembacanya memilih: perdamaian yang buruk atau perang yang baik. Perdamaian mungkin puncak keinginan dari semua manusia dan negara di dunia ini. Namun bayangkan, bagaimana bila perdamaian yang tercapai ini adalah kondisi yang buruk? Atau kalau kita ingin bersikap kritis, bagaimanakah perdamaian yang buruk itu.
Kontemplasi ini dipaparkan Teguh melalui dialog dengan dua puluh lima dutabesar dan perwakilan negara asing di Indonesia.
Sisi akademis Teguh yang juga mengajar di beberapa perguruan tinggi juga tampak karena bersama para narasumbernya Teguh dengan tajam mengeksplorasi konsep, cita-cita, dan upaya perdamaian, serta peran Indonesia dalam proses tersebut.