Books

Di Tepi Sungai Efrat

Perubahan politik tentu bukan hal baru di negeri yang kini disebut Suriah. Berbagai jenis rezim pernah berkuasa di wilayah yang karena berada di kawasan Hilal Subur (Fertile Crescent) dengan sendirinya sering diperebutkan berbagai kelompok manusia sejak masa prasejarah.

Menurut sejumlah catatan, peradaban pribumi pertama di Suriah dibangun Kerajaan Ebla. Berdiri sekitar 3500 SM, kerajaan ini berada di utara Suriah, di sekitar Idlib saat ini. Ebla menjalin hubungan dengan negeri-negeri Mesopotamia, kawasan Hilal Subur lain di sekitar Sungai Efrat dan Sungai Tigris yang mengalir dari Turki, melintasi Suriah dan Irak sebelum bermuara di Teluk Persia.
 
Sekitar abad ke-23 SM pengaruh Ebla mulai meredup setelah ditaklukkan Kerajaan Mari yang punya pemerintahannya berada di tepi Sungai Efrat, di dekat kota Abu Kamal kini yang masuk dalam Kegubernuran Deir Ez Zour di Suriah. Pada abad ke-18 SM, Kerajaan Mari yang berdiri sekitar abad ke-29 SM ditaklukkan Hammurabi penguasa Babilonia di Irak kini.

***

Catatan di masa lalu adalah salah satu elemen penting yang tidak dapat diabaikan dalam memahami dinamika di masa kini. Saya berharap, penerbitan buku ini menambah khasanah kita dalam membaca dinamika politik kawasan Timur Tengah.
 
“Dalam ketidakkonsistenan dan hingar bingar berbagai peristiwa, tidak ada yang pasti kecuali masa lalu,” begitu kata Lucius Annaeus Seneca, seorang sejarawan dan filsuf Romawi yang hidup di abad pertama Masehi suatu kali.


Informasi Buku:

Penulis
: Teguh Santosa
Kategori
: Jurnalisme
Penerbit
: Booknesia
Tanggal Terbit
: Jumat, 24 Januari 2025
Bahasa
: Indonesia
Jumlah Halaman
: 220
Tinggi
: 19.00 cm
Lebar
: 13.00 cm
ISBN
: 978-623-88935-1-5
Harga
: Rp. 65.000

"When I look back, I am so impressed again with the life-giving power of literature. If I were a young person today, trying to gain a sense of myself in the world, I would do that again by reading, just as I did when I was young."

- Maya Angelou