Antologi Puisi Pengantar Pergantian Kekuasaan
Simak salah satu puisi di dalam buku ini:
Ayat-ayat Revolusi
Aku menyaksikan matahari mengubah lautan
Menjadi butiran lembut menggumpal menakutkan
Menghempaskan harapan menjadi air mata dan tawa jadi jerit
Tapi isyarat langit itu tak pernah lagi sampai ke bumi
Jiwa mereka sudah mati sedang jasadnya memumi
Mereka agunkan kebenaran demi jabatan
Dan kehormatan demi kehidupan lebih nyaman
Karena isyarat langit tak bisa lagi menembus bumi
Sedang para cerdik pandai mengunci diri dalam sunyi
Maka aku susupkan ayat-ayat revolusi ke dalam sajak
Agar pada saatnya nanti menyeruak dan menyalak
Sungguh, mereka akan dicatat oleh sejarah
Sebagai kamu yang tidak pernah belajar apa-apa dari sejarah
Padahal sudah dicatat dalam kitab kehidupan ketatanegaraan
Berbagai tanda akan lahirnya perubahan zaman
Apabila para bajingan sudah memasuki struktur kekuasaan
Mustahil alat negara bisa membawa mereka ke dalam penjara
Dan apabila para bajingan sudah menguasai istana maka tinggal menunggu datangnya bencana
Maka ketika angin buritan bersekutu dengan waktu dan mengumpulkan remah-remah menjadi satu
Perahu akan melaju menerjang badai menuju titik awal meninggalkan para begundal dan orang-orang bebal. []